BEM FAPERTA UNRAM kehilangan jati diri dan lupa subtansi

 

Tangkapan Layar Instagram @bemfaperta.unram
Tangkapan Layar Instagram @bemfaperta.unram

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sejatinya lahir sebagai wadah perjuangan, sebagai simbol perlawanan, tempat mahasiswa menyuarakan aspirasi, melakukan advokasi, dan menjadi penggerak perubahan nyata. Namun, idealisme itu tampaknya mulai terkikis. Kini, lebih mirip panggung politik kecil-kecilan, keberadaan BEM lebih sering terlihat sebagai ajang pencitraan individu terkhusus pada media sosial, yang seharusnya menjadi alat komunikasi strategis untuk menyuarakan keresahan mahasiswa, namun justru dipenuhi dengan konten kosong yang tak menyentuh realita, seketika berubah menjadi papan pengumuman berisi ucapan selamat hari besar nasional, dan postingan seremonial tak bernyawa.

Yang lebih memperihatinkan, alih-alih ditengah keresahan mahasiswa terkait persoalan pembayaran UKT, kebijakan yang tidak berpihak, kekerasan seksual dilingkungan kampus, atau isu pendidikan yang memburuk, BEM pun memilih diam seribu bahasa. Lantas mengapa BEM tidak mengambil tindakan?, tidak hadir ditengah mahasiswa?, dan memilih gerakan manuver-manuver kecil yang tak ada gunanya bagi mahasiswa secara luas. Padahal, keberanian bersuara BEM adalah nyawa bagi mahasiswa. Tanpa itu, apa bedanya dengan unit kegiatan biasa yang sekadar mengisi kalender akademik?, ini menandakan bahwa BEM bukan lagi sebagai representasi kolektif mahasiswa.

Sumber: Instagram @berarti.faperta

Kata pergerakan yang melekat pada BEM sekarang mulai luntur, hal tersebut dibuktikan dari VISI dan MISI BEM yang sekarang lebih mirip dengan UKM yang berfokus pada pengembangan minat mahasiswa. Apa yang seharusnya menjadi garda terdepan perjuangan kini terjebak dalam rutinitas kosong dan kegiatan-kegiatan dangkal yang tak lebih dari formalitas belaka. Program kerja yang diluncurkan lebih sering berakhir sebagai seremoni kosong. Pamflet dimegahkan, tetapi tak ada jejak nyata di kehidupan mahasiswa.

Kemana BEM saat mahasiswa butuh suara pembela?, Apa fungsi kalian selain membuat ucapan dan dokumentasi?, Apakah BEM masih ada untuk mahasiswa saat ini?

Mahasiswa tidak butuh pemimpin yang sibuk foto dengan blazer organisasi. Mahasiswa butuh representasi yang hadir, bersuara lantang, dan bertindak nyata. Bila BEM tidak segera melakukan autokritik dan perubahan radikal, maka sebaiknya kita akui saja BEM telah kehilangan makna, kehilangan arah, dan tak layak lagi disebut sebagai representasi mahasiswa.


Rate this article

Loading...

Posting Komentar

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

© MATA KAMPUS. All rights reserved.