Sosialisasi Hidroponik Sederhana dari Botol Bekas dan Pupuk Kotoran Sapi untuk Pertanian Berkelanjutan di Korleko Selatan

 

Mahasiswa KKN Universitas Mataram Desa Korleko Selatan

Jum’at, 31 Januari 2025—Dalam upaya mewujudkan pertanian berkelanjutan, Kelompok KKN PMD Universitas Mataram, Korleko Selatan berhasil mengadakan Sosialisasi dengan memanfaatkan botol bekas sebagai media hidroponik dan mengolah kotoran sapi menjadi pupuk organik. Kegiatan ini dilaksanakan pada Jum’at, 31 Januari 2025 ini bertempat di Kantor Desa Korleko Selatan, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, dan mendapat sambutan antusias dari warga yang hadir.

Dalam sambutannya, Muhammad Sopian Holis selaku ketua KKN PMD Korleko Selatan menyampaikan bahwa “Munculnya ide program kerja ini berawal dari kondisi di Desa Korleko Selatan, di mana limbah botol bekas dan kotoran sapi belum dimanfaatkan secara optimal. Oleh karena itu, kami berinisiatif mengolah limbah yang sebelumnya dibiarkan begitu saja menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat dan berguna bagi masyarakat Desa Korleko Selatan”

Dalam kegiatan tersebut hadir berbagai kalangan masyarakat, mulai dari peternak, petani, pemuda-pemudi, ibu-ibu PKK sampai Sekertaris Desa dan Para Kepala Wilayah di Desa Korleko Selatan. Berdasarkan pada sambutan oleh Bapak Sekertaris Desa, perangkat desa mendukung dan berterima kasih dengan seluruh produk hasil dari program kerja kelompok KKN PMD di Desa Korleko Selatan.

Hidroponik merupakan sistem budidaya pertanian tanpa tanah yang menggunakan air sebagai media tumbuh tanaman, diperkaya dengan nutrisi. Dalam kegiatan ini, KKN PMD Desa Korleko Selatan menggunakan metode hidroponik sistem wick. Hidroponik sistem wick merupakan sistem hidroponik yang mengandalkan sumbu sebagai penyalur air dan nutrisinya. Sumbu yang digunakan yaitu kain flanel sebagai media penyaluran air sehingga nutrisu tanaman hidroponik selalu terpenuhi. Tanaman yang dipilih sebagai praktik adalah tanaman selada karena tanaman ini relatif mudah ditanam dan memiliki waktu panen yang singkat. Penggunaan larutan nutrisi AB mix yang diaplikasikan dalam sistem hidroponik ini dirancang untuk memberikan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman secara optimal, sehingga tanaman dapat tumbuh lebih cepat dan lebih sehat.

Pupuk organik merupakan hasil pengolahan limbah organik yang kaya akan nutrisi untuk menyuburkan tanah dan meningkatkan produktivitas tanaman. Dalam kegiatan ini, kelompok KKN PMD Desa Korleko Selatan terlebih dahulu membuat larutan fermentasi antara molase (gula merah) dengan EM4. Hasil larutan fermentasi ini, kemudian akan dicampurkan dengan air menggunakan ukuran 10 kali dari kotoran sapi kering yang digunakan. Proses pencampuran dilakukan secara bertahap. Kotoran sapi terlebih dahulu dimasukkan ke dalam karung, baru kemudian larutan fermentasi disiram secara merata di atasnya. Hal ini dilakukan dalam beberapa kali ulangan sehingga proses dekomposisi dapat mudah terjadi.

Kegiatan ini tidak hanya sekedar memperkenalkan teknologi pertanian modern saja, tetapi sebagai motivasi dan inovasi bagi masyarakat dalam memanfaatkan dan mengolah limbah agar lingkungan di Desa Korleko Selatan lebih terjaga lagi.


Nama Penulis :

Masni Zulhidayati (C1M021013), Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Mataram

Muhamad Dimas Ananda (J1B021087) Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri

Radhe Vrndavanesvari Devi (J1A021052), Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri

Rate this article

Loading...

Posting Komentar

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

© MATA KAMPUS. All rights reserved.