KKN PMD Unram Sukses Gelar Program UMKM Tangguh Berbasis Kelor

 


Lokok Reban Timur, 17 Januari 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) PMD Universitas Mataram (Unram) sukses melaksanakan program UMKM Tangguh, yang berfokus pada pemanfaatan daun kelor sebagai upaya menciptakan desa mandiri dan berintegritas dalam peningkatan pertanian berkelanjutan. 

Program ini memperkenalkan berbagai manfaat daun kelor, tidak hanya sebagai bahan konsumsi seharihari tetapi juga sebagai bahan baku produk bernilai jual tinggi. Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah pembuatan nugget ayam kelor, yang melibatkan langsung peserta dari Dusun Lokok Reban Timur. 

Pada sesi demonstrasi, peserta diajarkan cara mengolah daun kelor menjadi nugget ayam dengan bahanbahan seperti ayam, telur, tepung terigu, tepung kanji, bawang putih, bawang merah, Saori Saus Tiram, Masako, lada, es batu, serta tepung roti untuk pelapis. Proses pembuatannya menggunakan alat seperti chopper, cetakan, spatula, pisau, panci, dan wajan. 

Langkahlangkah pembuatan meliputi: 

1. Menghaluskan bawang merah, bawang putih, ayam, daun kelor yang sudah direbus, serta bahan lainnya menggunakan chopper untuk mendapatkan adonan yang kenyal. 

2. Menuangkan adonan ke dalam cetakan yang telah dilapisi minyak, lalu mengukusnya hingga matang. 

3. Setelah dikukus, adonan dipotongpotong, dicelupkan ke dalam adonan tepung cair yang telah dicampur Masako, kemudian dibaluri tepung roti sebelum digoreng hingga keemasan. 

4. Hasil nugget kemudian dibagikan kepada peserta untuk dicicipi. 

Selama proses pengukusan, tim KKN juga mengadakan sosialisasi terkait strategi pemasaran produk olahan kelor. Peserta diberikan wawasan mengenai peluang pasar, baik nasional maupun internasional, serta pemanfaatan platform ecommerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada untuk memperluas jangkauan penjualan. 

Dalam sesi ini, Ibu Ade selaku pemateri menyampaikan bahwa daun kelor dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai ekonomi tinggi, seperti bubuk kelor yang banyak dijual dengan harga mahal di toko daring. 

"Kelor ternyata tidak hanya bisa dimasak, tetapi juga bisa dibuat menjadi produk lain seperti bubuk kelor. Prosesnya mudah, cukup dipetik, dijemur, dan digiling. Di ecommerce, banyak yang menjual bubuk kelor dengan harga tinggi. Jadi kenapa kita tidak produksi sendiri dan memasarkannya?" ujar Ibu Ade. 

Program ini diharapkan dapat membuka peluang bagi UMKM di Desa Mumbul Sari serta memanfaatkan sumber daya lokal secara optimal. Dengan inovasi berbasis kelor ini, masyarakat diharapkan semakin berdaya dan mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

 

Team KKN PMD UNRAM DESA MUMBUL SARI 2024-2025.

1.Rian Hakiki (Fakultas Pertanian)

2.Putri Januarsi ( Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan)

3.Zara Naomi Angel (Fakultas Peternakan)

4.Siti Sulfiani Anjani (Fakultas Teknologi Pangan)

5.Sundus Sepia almahera (Fakultas Keguruan dan ilmu pendidikan)

6.Aldy Fahrezy (Fakultas Keguruan dan ilmu pendidikan)

7.Galang aditya Prawinata (Fakultas Keguruan dan ilmu pendidikan)

8.Ni nyoman vrindawani suputri (Fakultas Mipa)

9.Serli mawarni (Fakultas Keguruan dan ilmu pendidikan)

10.Eliyuliana sripatin (Fakulta keguruan dan ilmu pendidikan)


Rate this article

Loading...

Posting Komentar

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

© MATA KAMPUS. All rights reserved.