Akar-Akar, 30 Januari 2025 - Mahasiswa KKN PMD Universitas Mataram bersama dengan
masyarakat di Desa Akar-Akar melakukan suatu inovasi untuk memanfaatkan lahan
kering, yaitu dengan melakukan pengembangan sistem agroforestri berbasis
hortikultura. Kegiatan ini memilki tujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan sekaligus
mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Desa Akar-Akar merupakan daerah dataran rendah dengan kondisi dominan
berupa sawah tadah hujan, yang bergantung sepenuhnya pada curah hujan tanpa
sistem irigasi teknis. Kondisi ini menjadikan pertanian di desa ini memiliki
tantangan tersendiri, terutama saat memasuki musim kemarau. Dengan iklim
tropis, Desa Akar-Akar mengalami musim hujan pada bulan November hingga April,
sedangkan musim kemarau berlangsung dari Mei hingga Oktober. Ketergantungan
pada hujan membuat petani harus mencari strategi yang tepat agar lahan tetap
produktif sepanjang tahun.
Untuk menjawab tantangan tersebut, mahasiswa KKN PMD Universitas Mataram
memperkenalkan sistem agroforestri berbasis hortikultura sebagai solusi
pemanfaatan lahan yang lebih optimal. Salah satu langkah konkret yang dilakukan
adalah penanaman bibit kelengkeng dan jambu kristal di sela-sela lahan yang
telah ditanami pohon jagung. Sistem ini diharapkan dapat mengoptimalkan
penggunaan lahan dengan kombinasi tanaman jangka panjang dan tanaman semusim,
sehingga memberikan hasil yang lebih beragam dan berkelanjutan meskipun dalam
kondisi lahan tadah hujan.
Selain itu, di lahan anggur milik desa, mahasiswa bersama warga juga
menanam berbagai jenis sayuran seperti cabai dan tomat. Diversifikasi tanaman
ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani serta menjaga keseimbangan
ekosistem lahan kering yang selama ini kurang termanfaatkan secara optimal.
"Kami berharap dengan adanya sistem agroforestri berbasis hortikultura
ini, petani dapat memperoleh hasil panen yang lebih maksimal sepanjang tahun.
Selain itu, pola tanam campuran ini juga dapat meningkatkan kesuburan tanah dan
mengurangi risiko gagal panen akibat kekeringan," ujar Irwan Agib
Al-Ansori, salah satu mahasiswa KKN yang terlibat dalam kegiatan ini.
Masyarakat Desa Akar-Akar menyambut baik program ini dan menunjukkan
antusiasme yang tinggi dalam proses penanaman. Salah satu warga, Pak Jamiudin,
menyatakan bahwa pendekatan agroforestri ini memberikan harapan baru bagi
petani di daerah yang selama ini bergantung pada satu jenis tanaman.
Ke depan, mahasiswa KKN PMD Universitas Mataram akan terus melakukan
pendampingan dan monitoring terhadap pertumbuhan tanaman serta memberikan
edukasi kepada masyarakat mengenai teknik budidaya yang lebih efisien. Dengan
adanya inovasi ini, diharapkan lahan kering di Desa Akar-Akar dapat lebih
produktif dan memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat
setempat.