Kegiatan KKN PMD UNRAM: Penyuluhan Tanaman Refugia dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos dan Pupuk Organik Cair (POC)

 

Mahasiswa Universitas Mataram melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Desa, Universitas Mataram (KKN PMD UNRAM) di Desa Madayin, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur yang berlangsung pada tanggal 23 Desember-7 Februari 2025.

Sejumlah 10 orang mahasiswa KKN PMD UNRAM yang dibawah bimbingan Bagdawansyah Alqadri, S.Pd.,M.Pd.  melaksanakan berbagai macam program yang bertujuan agar menerapkan ilmu yang dimiliki mahasiswa dan memberdayakan masyarakat setempat agar mampu memanfaatkan ekosistem lokal secara optimal dan berkelanjutan.

Mahasiswa KKN Desa Madayin pada kali ini melaksanakan program kerja yang membantu masyarakat dengan memberikan Sosialisasi Manfaat Tanaman Refugia dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos dan Pupuk Organik Cair (POC). Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Kantor Desa Madayin pada Hari Kamis (2/1/25), kegiatan tersebut dihadiri oleh sekitar 6 kelompok anggota tani setempat dan segenap masyarakat Desa Madayin. Kegiatan ini sejalan dengan tujuan utama SDGs-15 yaitu Life On Land (Ekonomi Daratan) meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian di Desa Madayin yang dikenal dengan potensi agrasisnya tersebut.

Desa Madayin memiliki potensi alam yang besar untuk pertanian berkelanjutan. Namun, kurangnya pengetahuan masyarakat menjadi tantangan dalam pemanfaatan sumber daya lokal. Dalam konteks ini, mahasiswa KKN PMD UNRAM berinisiatif untuk menyelenggarakan sosialisasi Pemanfaatan Tanaman Refugia dan Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos dan POC, yang ramah lingkungan dan mendukung kesuburan tanah.



Kegiatan ini diawali dengan penjelasan mengenai manfaat tanaman refugia yang disampaikan oleh Khairul Ihram, S.P, yang kebetulan merupakan kenalan teman kelompok KKN dari PT. alam semesta agro (Member of DGW Group), yang dimana saudara Khairul memberikan penjelasan mengenai manfaat tanaman refugia dalam pertanian. “ Tanaman refugia merupakan tanaman yang ditanam diantara tanaman utama dengan tujuan untuk menarik organisme yang bermanfaat seperti predator alami hama atau pengendali hayati,” ujar Khairul. “ Tanaman ini tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan keanekaragaman hayati, tetapi juga dapat membantu mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia, sehingga mengurangi biaya dan dampak negatif terhadap lingkungan.” Khairul juga menekankan pentingnya pemilihan tanaman refugia yang tepat, yang dapat memberikan perlindungan bagi tanaman utama dari hama, sekaligus menigkatkan kesehatan tanah. Setelah sesi teori, peserta diajak untuk melihat langsung contoh tanaman refugia yang disedikan oleh mahasiswa KKN diantara lain yaitu Kacang Panjang, Jagung, Kedelai, dan Kacang Tanah disertai diberi penjelasan lebih lanjut tentang cara merawatnya.

Kegiatan selanjutnya penjelasan mengenai penggunaan pupuk kompos dan pentingnya pupuk organik cair, termasuk bagaimana POC dapat membantu menekan biaya produksi pertanian. Algazali, salah satu pemateri dari anggota KKN PMD UNRAM Desa Madayin yang merupakan mahasiswa Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, menjelaskan, “Pupuk kompos sangat penting dalam mendukung keberlanjutan pertanian. Pupuk kompos yang terbuat dari bahan organik yang terdegradasi, seperti sampah organik rumah tangga, daun kering, dan limbah pertanian, memberikan banyak manfaat. Pupuk kompos membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kapasitas menahan air, serta menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman secara alami”,“Algazali juga mnekankan bahwa penggunaan pupuk kompos juga tidak hanya menekan biaya pupuk kimia yang mahal, tetapi juga mengurangi jumlah sampah organik yang terbuang. Dengan memanfaatkan sampah organik untuk membuat pupuk kompos, kita turut menjaga kelestarian lingkungan dan memperbaiki kualitas tanah untuk masa depan pertanian yang lebih sehat,” tambahannya.  

Selanjtnya pemateri menjelaskan mengenai   “pentingnya POC atau molase, POC merupakan produk sampingan dari pengolahan gula merah, digunakan sebagai sumber energi bagi mikroorganisme selama proses permentasi. Mikroorganisme ini membantu memecah bahan organik menjadi  nutrisi yang dapat langsung diserap oleh tanaman, sehingga meningkatkan efektivitas pupuk dan kesuburan tanah secara alami. Selanjutnya mengenai penjelasan penggunaan POC, kita tidak hanya mengehamat biaya, tetapi juga menjaga Kesehatan tanah dan memanfaatkan limbah organik. Ini penting untuk masa depan pertanian kita”. Bersama dua pemateri lainnya, Algazali memberikan wawasan baru bagi peserta mengenai manfaat jangka panjang penggunaan POC. Setelah sesi teori, para peserta diajak untuk melakukan praktik langsung dalam pembuatan POC. Mahasiswa KKN menjelaskan Langkah-langkah yang perlu diikuti, mulai dari persiapan bahan Molase hingga Proses Pembuatan. Saat sesi praktek  berlangsung, Sukri, Kepala Dusun Ketapang, menyatakan, “ Saya sangat senang bisa belajar cara membuat molase dan POC. Ini bisa menjadi solusi untuk masalah biaya pupuk yang semakin mahal”.

Selama pelatihan, para petani sangat antusias dan aktif berpartisipasi. Mereka tidak hanya mengikuti instruksi, tetapi juga berdiskusi mengenai pengalamn pribadi dalam menggunakan pupuk organik dan tantangan yang dihadapi dalam pertanian. Diskusi ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk bertukar pikiran dan saling memberi masukan.

 

"Pelatihan ini sangat bermanfaat. Saya berharap lebih banyak kegiatan seperti ini di masa depan," kata Sukri, Kepala Dusun Ketapang. "Kami ingin belajar lebih banyak tentang teknik pertanian yang ramah lingkungan." Ucapan ini mencerminkan harapan masyarakat akan peningkatan pengetahuan pertanian yang berkelanjutan.

 

Setelah proses fermentasi yang dijelaskan, mahasiswa KKN mengajarkan cara bagaimana menyimpan POC dalam wadah yang tertutup rapat untuk menjaga kualitasnya. Para petani diberikan tips tentang cara mengaplikasikan POC ke media tanam, serta dosis yang tepat sesuai dengan jenis tanaman yang akan dibudidayakan.

 

Algazali menambahkan, "Dengan POC, kita dapat meningkatkan hasil pertanian sambil menjaga keberlanjutan lingkungan. Ini adalah langkah kecil yang dapat memberikan dampak besar." Pernyataan ini mengajak para petani untuk berpikir lebih jauh tentang dampak positif dari praktik pertanian yang berkelanjutan.

 

Kegiatan ini tidak hanya berfungsi sebagai penyuluhan teknis, tetapi juga sebagai wadah untuk membangun rasa kebersamaan dan kolaborasi di antara petani. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan petani dapat memanfaatkan pengetahuan yang diperoleh untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian mereka. Selain itu, mereka diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia, yang sering kali berdampak negatif terhadap lingkungan.



Sebagai penutup, pelatihan dan penyuluhan tentang manfaat tanaman refugia dan pembuatan pupuk organik cair di Desa Madayin menunjukkan komitmen mahasiswa KKN PMD UNRAM untuk berkontribusi dalam pertanian berkelanjutan. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, mari kita dukung penggunaan Tanaman Refugia dan POC untuk menciptakan pertanian yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan di masa depan. Kegiatan ini merupakan langkah awal yang penting menuju pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan, serta dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Desa Madayin.

Penulis: Dunia Purnama, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mataram


Rate this article

Loading...

Posting Komentar

IDCloudHost | SSD Cloud Hosting Indonesia

© MATA KAMPUS. All rights reserved.