Mataram, 12 Desember 2024 – Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, yang seharusnya menjadi momentum penting bagi regenerasi kepemimpinan mahasiswa, kini menjadi sorotan akibat ketidakjelasan jadwal dan mekanisme pelaksanaannya. Banyak mahasiswa mempertanyakan komitmen pihak terkait dalam menjamin keberlangsungan demokrasi kampus yang sehat.
Sejumlah mahasiswa menyampaikan keresahan mereka atas minimnya informasi dari panitia penyelenggara maupun pihak kampus terkait Pemira tahun ini. Salah satu mahasiswa Fakultas pendidikan bahasa arab, META SWALA mengungkapkan kekecewaannya.
“Kami berharap Pemira tahun ini bisa berjalan dengan lancar dan transparan. Tapi sampai sekarang, tidak ada kepastian. Ini menunjukkan kurangnya perhatian terhadap aspirasi mahasiswa,” ujarnya.
Tuntutan Transparansi dan Kepastian
Berbagai elemen mahasiswa telah mendesak panitia Pemira dan pihak rektorat untuk segera memberikan kejelasan terkait jadwal dan tata cara pelaksanaan Pemira. Mereka juga menuntut transparansi dalam anggaran dan proses seleksi panitia, yang dinilai masih tertutup.
“Pemira bukan sekadar acara seremonial, tetapi wadah penting untuk menyalurkan aspirasi mahasiswa dan membentuk pemimpin yang kompeten. Penundaan atau ketidakjelasan ini dapat merusak kepercayaan mahasiswa terhadap sistem demokrasi kampus,” tambah RIDWAN, salah satu aktivis mahasiswa.
Harapan untuk Demokrasi Kampus
Meski situasi ini penuh tanda tanya, mahasiswa tetap berharap Pemira dapat terlaksana dengan baik. Mereka menilai Pemira adalah sarana penting untuk melahirkan pemimpin mahasiswa yang mampu menyuarakan aspirasi seluruh civitas akademika.
“Kami hanya ingin hak kami sebagai mahasiswa dipenuhi. Pemira adalah bentuk kecil dari demokrasi yang harus dijaga keberlangsungannya,” tegas SIRRUL HAYATI , mahasiswa Fakultas EKONOMI SYARIAH
Sementara itu, pihak panitia Pemira dan rektorat UIN Mataram hingga kini belum memberikan pernyataan resmi mengenai alasan keterlambatan Pemira.
Masa Depan Demokrasi Kampus
Dengan berbagai tekanan dari mahasiswa, Pemira UIN Mataram kini berada di persimpangan antara harapan dan keraguan. Jika keterlambatan ini terus berlanjut, dikhawatirkan akan memengaruhi partisipasi dan kepercayaan mahasiswa terhadap demokrasi kampus.
Mahasiswa berharap pihak kampus segera merespons desakan ini dengan langkah nyata agar Pemira dapat dilaksanakan secara adil, jujur, dan transparan.