Mataram Rabu, 16 Oktober 2024 telah dilaksanakan roadshow pasar modal syariah Nasional yang dilaksanakan oleh Fornasmebi, Dema FEBI UIN Mataram dan KSPM UIN Mataram dengan tema Meningkatkan Literasi Investasi Syariah dalam Menghadapi Tantangan Digitalisasi di Kalangan Gen Z. Diharapkan dengan terselanggaranya acara ini dapat meningkatkan pemahaman mengenai investasi syariah di kalangan Gen Z. Acara ini dilaksanakan di auditorium kampus 1 UIN Mataram.
Acara ini dipandu oleh Zohratul Asvi selaku master of ceremony dan Istiqamah selaku moderator. Acara diawali dengan laporan ketua panitia yaitu Akbar serta sambutan oleh ketua umum Dema FEBI UIN Mataram Ari Trisna Winata dan ketua KSPM UIN Mataram Rizwan Hafizi serta keynote speaker I Gusti Bagus Ngurah Putra Sandiana selaku Kepala bursa efek Indonesia perwakilan NTB.
Acara di buka oleh Wakil dekan 2 FEBI Prof. Dr. Khaerul Hamim. M,ag. Lalu penyampaian materi oleh 3 pembicara yaitu Doddy Prasetya Ardhana, SE.,ME selaku kepala pengembangan bisnis pasar modal syariah BEI yang menjelaskan tentang Trend Positif Investor Syariah yang Semakin Meningkat dari Tahun ke Tahun serta Dasar-Dasar Investasi Syariah, selanjutnya Lalu Ahmad Ramadani,M,E selaku Pembina galeri investasi syariah BEI UIN Mataram yang menyampaikan tentang survei nasional literasi dan Inklusi keuangan serta pentingnya untuk berinvestasi pada usia muda serta memberikan motivasi melalui contoh treader sukses sejak remaja salah satunya John Wen, selanjutnya pembicara terakhir Arini Pascadita perwakilan PT.Phintaco sekuritas menyampaikan tentang profil Phintraco sekuritas serta menjelaskan perbedaan investasi saham dari masa ke masa bahkan memberikan panduan menjadi investor sukses di usia muda dan memberikan langkah-langkah pembukaan akun saham di Phintraco sekuritas melalui aplikasi Profits.
Setelah penyampaian materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, pemberian sertifikat kepada pemateri dan dorprize kepada 3 penanya terbaik.
Ketua umum Dema FEBI UIN Mataram Ari Trisna Winata mengatakan "Melalui kegiatan ini mahasiswa dapat memahami pasar modal syariah ditengah-tengah tantangan digitalisasi serta meningkatkan pemahaman akan pentingnya berinvestasi syariah mengingat maraknya investasi bodong atau ilegal yang semakin mudah di akses".