Ibu
Anakmu ini sudah dewasa
Biarkan anakmu ini seperti air putih yang memberikan banyak manfaat
Doamu adalah perisai untuk langkah kaki ini mencapai kesuksesan
Ibu adalah wanita tangguh wanita perkasa, ibu adalah sumber kasih sayang mengasuh dan membesarkan tanpa batas. Dia adalah pelita bagi anak-anaknya. Dia yang selalu mendahulukan anak-anaknya dari dirinya sendiri mencintai seluas dunia tanpa menuntut balasan. Ibu, sebenarnya tak ada kata yang pantas untuk menggambarkan sosok pejuang tangguh ini. Tapi karena kekagumanku dari sosok wanita kuat yang kini bersamaku yang setiap hari saya panggil dengan sebutan Inak (Ibu). Dia adalah orang yang paling pertama menderita apabila aku sakit, dia adalah orang yang paling bahagia ketika aku senang, bahkan aku pernah mendengar langsung dari mulut sosok seorang ibu ini.
Beliau berkata, ’’Kenapa harus engkau yang sakit kenapa bukan ibu saja,’’ pada saat itu hati ini bagaikan teriris pisau yang tumpul sangat sakit, mendengar kata itu, bukan sakit karena disakiti. Tapi sakit mendengar dia rela menggantikan posisi anaknya yang sakit. Ibu, betul kata setiap orang bahwa walau dunia ini kukasih untukmu tak akan pernah tergantikan. Sosok wanita yang selalu ingin mengetahui keadaan anak-anaknya meskipun anak ini sudah tumbuh dewasa.
Ibu adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang memiliki keistimewaan, baik dihadapan-Nya maupun kontribusi terhadap peradaban dunia. Satu-satunya sosok yang rela mempertaruhkan nyawanya demi kelahiran sang buah hati ke alam dunia. Seorang Ibu dengan penuh kesabaran merawat sang buah hati ketika di dalam kandungan selama 9 bulan genap hingga besar menjadi sosok manusia yang berbudi luhur. Sungguh, sebuah pengorbanan yang mulia bagi seorang Ibu untuk menjadikan anaknya tumbuh menjadi insan yang cerdas dan mencetak generasi bangsa yang maju. Dilansir laman Republika.com, bahwa Ibu dalam kacamata Islam dimaknai sebagai poros dan sumber kehidupan. Dari rahim seorang Ibu, akan lahir berbagai warna warni kehidupan untuk meramaikan dunia seisinya.
Mengapa Harus Ibu?
Akan lebih bijak jika kita bersama-sama menyimak salah satu hadist Rasulullah SAW berikut ini. “Dari Abu Hurairah R.A beliau berkata “Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali? Nabi menjawab, “Ibumu”. Pertanyaan ini diulangi hingga tiga kali sampai pada pertanyaan terakhir Rasululllah menjawab “Kemudian adalah ayahmu”. (HR Bukhari Muslim).
Kenapa dalam teks hadist ini kata Ibu diulangi sebanyak tiga kali. Tentu saja Rasulullah SAW mempunyai alasan dan maksud tujuan di luar kemampuan kita sebagai umatnya. Syaikh Fadhlullah Al Jilani, seorang ulama mengatakan bahwa alasan Rasulullah SAW mengulangi perkataan Ibu adalah karena kesulitan yang dirasakan ibu ketika hamil. Seorang Ibu rela mempertaruhkan nyawa demi keselamatan anaknya. Tidak sampai di sini, perjuangan Ibu berlanjut ketika setelah melahirkan. Ibu dengan ikhlas dan sabar selalu merawat anaknya hingga besar sampai mereka sukses. Separuh hidup Ibu semata-mata hanya untuk mengurus, merawat, dan mendidik anak-anaknya. Dari sinilah muncul sebuah ungkapan yang dipopulerkan oleh penyair Hafizh Ibrahim sebagai berikut :“Al-Ummu Madrasatul Ula” Artinya Ibu adalah madrasah pertama bagi anak. Maksudnya adalah Ibu menjadi gerbang pertama yang memberikan dasar-dasar pengetahuan kepada anak. Beliau mengenalkan tentang makna kehidupan sehingga anak memahami tentang etika sosial kemasyarakatan yang berlaku di tempat ia tinggal.
Do’a dan Ridho Seorang Ibu
Kasih sayang Ibu kepada anaknya adalah salah satu bukti bahwa ia ingin anaknya tumbuh menjadi seseorang yang sukses di kemudian hari. Apapun akan dilakukan demi kebaikan dan kebahagiaan anaknya. Seorang Ibu tidak pernah mengeluh ataupun meminta imbalan atas perjuangannya demi kesuksesan anaknya. Namun ia hanya berpesan kepada anaknya untuk selalu mendo’akannya agar senantiasa diberikan kesehatan dan rezeki yang berkah. Salah satu bentuk kasih sayang Ibu kepada anaknya adalah ia selalu berdo’a memohon kepada Allah SWT untuk masa depan anaknya. Setiap hari dan setiap saat Ibu selalu mendo’akan anak-anaknya, karena separuh hidup Ibu ia gunakan untuk kebahagiaan anak-anaknya. Sungguh betapa besarnya perjuangan seorang Ibu kepada anak.
Besarnya perjuangan seorang Ibu kepada anaknya ini menjadikan setiap do’a yang keluar dari lisan Ibu dijamin mustajab. Telah banyak dijanjijkan oleh Allah SWT melalui hadist dan firman-Nya yang menjelaskan tentang do’a Ibu. Begitu pula dengan ridhonya. Ridho kedua orang tua terutama Ibu sangat penting bagi seorang anak. Do’a dan ridho orang tua adalah dua hal yang tidak bisa dianggap remeh, khususnya bagi seorang anak. Apapun keinginan anak, harus mendapat ridho beserta do’a orang tua, khususnya Ibu. Hal itu sangat penting karena berkaitan dengan ridho Allah SWT kepada keinginan anak tersebut. Hakikatnya adalah ridho Allah SWT terletak pada ridho kedua orang tuanya, terutama ibu. Jika seorang Ibu ridho kepada anaknya, maka bisa dipastikan bahwa ridho Allah SWT telah bersamaan dengan ridho seorang Ibu. Dan sebaliknya, ketika ibu enggan memberikan ridho, maka Allah SWT juga enggan memberikan ridho kepadanya.
Telah banyak bukti dalam kehidupan sehari-hari kita yang menunjukkan perlunya do’a dan ridho orang tua. terdapat fenomena di berbagai media tentang orang sukses, namun kurang bahagia karena merasa kurang dengan apa yang telah mereka dapatkan. Ada juga kisah tentang kehidupan rumah tangga seseorang yang kurang harmonis sehingga menyebabkan penceraian. Beberapa contoh kecil ini memang tidak bisa dijadikan patokan bagi kita tentang faktor yang melandasi kedua hal tersebut. Namun setidaknya bisa menjadikan kita sadar bahwa akan lebih baik jika apapun setiap gerak langkah dan keinginan kita sampaikan kepada orang tua agar mereka meridhainya. Memang setiap kejadian memiliki berbagai macam faktor yang membersamainya, tetapi yang ingin penulis tegaskan pada konteks ini adalah bahwa apapun yang menjadi keinginan kita semua, tetaplah ingat bahwa kita bisa sampai pada situasi saat ini karena do’a serta ridho Ibu.
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Anas bin Malikradhiallahu’anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Ada tiga doa yang tidak tertolak: [1] doa orang tua (kepada anaknya) [2] orang-orang yang berpuasa [3] doa orang yang sedang safar” (HR. Al Baihaqi dalam Sunan-nya no. 6619, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah).
Sosok ibu memang begitu besar jasanya bagi setiap insan di dunia, bahkan sejak mereka dilahirkan. Kehadirannya bak penenang dalam ruang kebingungan, bak penyemangat dalam keputusasaan, bak penawar kala rindu menyengat. Berlebihan? Bagiku tidak. Malah masih kurang untuk menggambarkan kasih sayangnya. Saking kuatnya kasih sayang itu, sampai-sampai pedang paling tajam di dunia (waktu) tak mampu menebasnya.